Welcome note from the editor

This site is dedicated to people who owns, drive, or just love to admire the exquisite machines made by the inventors of the automobile, Mercedes-Benz.

Here you can read news, stories, history and technical articles related to Mercedes-Benz.

Got an article that you think we should publish?
Send it to us at addict4dramatic@gmail.com

please enjoy,
sincerely,
the editor.

Thursday, December 6, 2007

Enthusiast’ Buyers Guide


An Affordable Classic

1968-1976 Mercedes Benz W114/115

Models covered

W114 (6 Cylinders) 250; 250 2.8; 280E

W115 (4 Cylinders) 200;220;230.4;220D;240D

Sources Mercedes Enthusiast Magazine, Websites, Personal Research

Words Fandy ‘Bob’ Silalahi Images Mercedes Enthusiasts/Daimler AG

Kenikmatan mengendarai Mercedes-Benz klasik tidak selalu harus ditebus dengan harga selangit.

Lebih dari 30 tahun telah lewat sejak model terakhir keluar dari assembly line Mercedes, akan tetapi kita masih sering menemui model ini di jalanan walaupun frekuensinya dari tahun lepas tahun semakin menurun. Kebanyakan berada dalam kondisi pas-pasan, body dan sasis berkarat, mesin hobi mogok. Beginilah nasib model-model yang ‘umum’. Model-model yang lebih jarang hampir pasti mendapat perhatian lebih dari pemiliknya dari pada model-model yang relatif umum seperti W114-115 ini. Kendati beredar dalam jumlah yang cukup banyak (relatively speaking, at least, untuk ukuran Mercedes yang beredar di akhir 60-an sampai pertengahan 70-an) bukan berarti model ini tidak menyimpan daya tarik dan keunikan tersendiri, it is a Mercedes, yang berarti setiap model yang dikeluarkan adalah bak puisi berjalan, poetry in motion, so they say.

Memutuskan untuk membeli W114/115 di zaman sekarang bukanlah suatu keputusan yang dilandasi pertimbangan ekonomi, tetapi lebih karena kekaguman pada keindahan modelnya.

Poin penting yang harus anda ingat sebelum memutuskan untuk membeli adalah ini merupakan proyek yang berkelanjutan. Seperti umumnya mobil-mobil yang masih dapat berjalan jauh melewati masa peredaran normalnya, mobil ini akan menuntut perhatian dan kasih sayang terus menerus dari pemiliknya. Karenanya, daripada difungsikan sebagai transportasi sehari-hari, mobil ini lebih cocok diperlakukan seperti ‘istri simpanan’ yang harus selalu di ‘maintain’ tetapi dipakai hanya pada occasion tertentu saja, weekends, misalnya.

Design and Engineering

Grill yang besar, lampu bertingkat, interior yang stylish, lampu belakang bergerigi dan garis-garis body-nya menaruh landasan bagi generasi model-model yang diproduksi setelahnya. Apabila W114/115 diparkir di sebelah W221 E-class (2000-2005), maka anda akan dapat melihat benang merah antara desain keduanya.

Inovasi mekanikal pada model ini mencakup suspensi belakang independent dengan trailing arm dan per keong menggantikan sistem swing arm yang dipakai pada model sebelumnya yaitu W111 Fintail (ironisnya, sistem suspensi belakang yang ditinggalkan Mercedes tiga puluh (!) tahun yang lalu itu masih saja dipakai pada sejumlah mobil-mobil baru yang populer bahkan sebagian dianggap sebagai simbol status, seperti Toyota Avanza, Kijang Innova, Jeep Cherokee, Nissan Teranno, Suzuki APV, Ford Everest dan masih banyak lagi, I just don’t get it! Tetapi yang pasti ini satu lagi bukti bahwa Mercedes memang berada pada ‘liga’ yang berbeda dengan mobil-mobil lain pada umumnya). Sistem suspensi ini memiliki kelebihan yaitu berkurangnya perubahan camber pada roda-roda belakang saat suspensi bergerak naik/turun dan berkurangnya unsprung weight kendaraan. Hal yang pertama berpengaruh pada kestabilan kendaraan saat berbelok atau melewati jalan jelek sedangkan yang kedua berpengaruh pada peningkatan respon chassis (kelincahan) ketika mobil diajak bermanuver. Inovasi lain diantaranya peningkatan servis interval sampai 8000km dan tidak diperlukannya lagi chassis greasing secara berkala.

Line up W115 mengusung mesin-mesin dengan kapasitas 2000 dan 2200cc baik diesel maupun petrol. Sedangkan W114 dilengkapi mesin 2500 dan 2800cc.

Seluruh tipe mesin petrol menggunakan karburator, mesin 4 cylinder memiliki satu, sedangkan mesin 6 cylinder dilengkapi 2 buah karburator.

Evolutions

Sudah menjadi tradisi Mercedes-benz untuk melakukan improvement di rentang masa produksi setiap modelnya. Salah satu evolusi terpentinng adalah facelift yang cukup ekstensif pada tahun1973. Tetapi sebelum itu ada beberapa perngembangan yang juga perlu dicatat. Pada 1970 mesin 2800 cc SOHC dimasukan kedalam line up dengan output 128 bhp (sama dengan mesin 2500 cc) dan torsi sebesar 159 lb-ft (peningkatan sebesar 12 lb-ft dari model 2500 cc). Dua tahun kemudian (1972) mesin M110 2800 cc DOHC mulai ditawarkan dengan karburator untuk model 280 dan Bosch D-Jetronic Injection untuk 280E. Selain bumper depan yang lebih besar, model-model top of the line ini juga dicirikan oleh bumper belakang yang yang melingkar (wrap around) dan pipa knalpot ganda. Jajaran model dengan mesin empat silinder juga mengalami update dengan diperkenalkannya mesin 2300 untuk menggantikan model 220 dan diberi badge 230.4. Untuk varian bermesin diesel, tipe 240D mulai diperkenalkan sebagai varian yang lebih mahal daripada 220D, kemudian 240D 3.0 juga diluncurkan mengusung mesin diesel lima cylinder (pertama di dunia) berkapasitas 3000cc.

Facelift pada tiga tahun sebelum masa produksi model ini berakhir, memperkenalkan beberapa perubahan mendasar pada eksterior. Yang terutama adalah garis kap mesin dan grill yang lebih rendah sehingga membuat tampilan moncong menjadi lebih lembut, hilangnya lubang angin pada pojok jendela-jendela depan, decorative trim pada pillar A yang didesain untuk menjauhkan debu dari jendela depan, kaca spion yang bisa disetel dari dalam, desain lampu belakang anti lumpur ‘bergerigi’ (yang menjadi ciri Mercedes-Benz sampai sekarang), dan bemper depan satu panel (sebelumnya dua lapis). Pengembangan juga menyentuh sektor interior berupa setir empat lubang, headrest dan seatbelt sebagai item standar.

DRIVING

Untuk standar sekarang, model empat silinder menawarkan performa yang biasa-biasa saja, sebagai contoh model 220 dengan output 104bhp memiliki akselerasi 0-100 kpj 13,7 detik (not much, but not bad either, sebagai perbandingan Hyundai Atoz memerlukan 15,6 detik untuk mencapai 100 kpj).

Model enam silinder menawakan performa yang lebih ‘bersemangat’, walaupun perlu diingat bahwa model enam silinder tanpa injeksi bahan bakar memiliki dua karburator yang membuatnya cukup sulit untuk disetting. 280E mampu berakselerasi dari diam sampai 100 kpj dalam 10,8 detik.

Kebanyakan model enam silinder juga dilengkapi transmisi otomatis empat percepatan yang menawarkan pengalaman berkendara yang lebih halus dan ‘mengalir’ daripada transmisi manual 4 kecepatannya. Power steering juga layak menjadi pertimbangan karena tipe-tipe tanpa power steering membutuhkan 4,6 putaran lock to lock yang bisa cukup merepotkan dikala parkir.

Dibandingkan C-Class modern, pengendalian mobil ini juga biasa-biasa saja. Akan tetapi apabila dibandingkan dengan monster-monster oversteer yang beredar pada zamannya, pengendalian W114/115 cukup mengesankan. Membandingkan mobil ini dengan mobil-mobil ‘mewah’ lain sezaman akan menyadarkan kita bahwa akan perbedaan yang mendasar antara nyaman dengan lembek.

Buying Guide

Aspek yang paling harus diperhatikan ketika ‘berburu’ W114/115 adalah karat. Mercedes pada zaman itu belum dilengkapi dengan strategi anti karat sebaik yang dimiliki model-model yang lebih baru. Bagian yang harus dicermati antara lain daerah di depan kaca depan dimana terdapat air intake yang cenderung menampung air hujan yang masuk (desain ini diperbaiki pada model w123), daerah di balik bumper, door sills, juga dinding antara ruang mesin dan kabin.

Dapat dipastikan bagian paling kuat dari mobil-mobil ini adalah mesinnya. Seperti dibuktikan oleh seorang supir taksi di Yunani yang pada tahun 2004 akhirnya mempensiunkan 240D 1976-nya setelah mengarungi lebih dari 4.600.000 kilometer! Seperti pada model-model Mercedes-Benz lainnya, pastikan bahwa oli dan filter oli diganti secara berkala dan tanyakan oli apa yang biasa digunakan, jangan takut membayar lebih untuk mobil yang selalu menggunakan oli Mobil-1. Pertimbangan yang sama juga berlaku untuk kondisi interior karena sejumlah panel-panel pengganti mungkin sulit untuk dicari.

Untuk meminimalisasi ongkos dan waktu yang akan anda habiskan untuk restorasi, carilah mobil dengan kondisi terbaik yang terjangkau oleh dana yang anda anggarkan. Ingat, utamakan kondisi daripada model ataupun warna dan jangan ragu membayar lebih.

“Fashion has got to be something that is so ugly that we have to change it every six months”

The Picture Of Dorian Gray, Oscar Wilde, 1890